![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGwZFddkSPWkUFNEBEBvdH_WMDTPkwdaFTLTMzO2hkSL2YTmhz92SKYXHeknd4qYH90hBIE4ARdSCEfpLTpMF7BjBxjJhxsC1vO3qf2Mc_t5hiD6YHhCpaLDcwq9dADfxh0YjqP2q1qOR7/s400/Kasi+Keamanan+BKP+Ni+Ketut+Ponina+dan+Ketua+Pokja+3+Ny+Suhardi.JPG) |
Kasi Keaman Pangan DKP Ni Ketut Ponina dan ketua Tim Penggerak PKK Retno Kusumastuti |
MADIUN,JAGAD POS.Pemerintah Kabupaten
Madiun Melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun melaksanakan pelatihan pengembangan olahan
pangan lokal,beragam,bergisi,seimbang dan aman,di Desa Kenongorejo Kecamatan
Pilangkenceng Kabupaten Madiun Jawa
Timur,rabu 26/6/2019.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan melalui
Kasi Keamanan Pangan DKP Kabupaten Madiun Ni Ketut Ponina mengatakan pelatihan mrupakan
upaya untuk meningkatkan kreatifitas
pengiat pangan dalam pengelolaan pangan
lokal menuju pengembangan olahan pangan lokal,beragam,bergisi,seimbang
dan aman,”sehingga produk hasil budidaya pangan menjadi produk yang memiliki
nilai ekonomi yang lebih tinggi,” sebutnya,rabu 26/6/2019.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw2rPzhMZW3nq9m4Vukqeo7Z1KP2_v4tNIQ3anvW1LeuMwSUPcd4WRlfVn-R94CvmjhZfKreMQBIDi6Y770Pyaonr0MM30AzBCVMKzSBJeR-6rj9LtwRHRHuxf2cOQYXE_7imwYAsvE7TB/s320/kegiatan+ibu+PKK+di+Desa+Kenongorejo.JPG) |
kegiatan Tim Peenggerak PKK desa Kenongorejo |
Lebih lanjut,Ni Ketut Ponina menambahkan ikan merupakan bahan makanan
penting sebagai sumber zat gizi,ikan air tawar dan payau memiliki protein tingi,yaitu rata-rata 20 persen,protein ikan
adalah sebagai penambah
jumlah protein yang dikomsumsi,tetapi juga pelengkap mutu protin dalam
menu,”protein ikan mengadung semua asam amino esensial yang dalam jumlah yang
cukup,protein ikan mngadung lisin dan metionin yang lebih tinggi
dibanding protein dengan kadar lisin dan leusin lebih tinggi dibanding
daging sapi,lusin sangat diprlukan untuk
pertumbuhan anak-anak dan menjaga ksetimbangan nitrogen pada orang
dewasa,” terang Ni Ketut Ponina.
Ia
menambah ini kerja sama Pokja 3 Tim Penggerak PKK dan Dinas Ketahanan
pangan
akan mengembangakan
olahan lokal ,beragam ,bergizi,seimbang dan
aman,”saya bersama masyarakat
Desa Kenongorejo
dan PKK
pertama
membuat
gethuk goreng dengan
bahan
500 gram singkong kukus,tumbuk
halus,100 gram klapa parut segar,100 gram gula pasir,1/5 sndok garam,1/4 sendok
vanili olesan 250 gram tepung panir dan cara mmbuatnya di aduk rata semua
hingga gethuk halus,bentuk bulat sesuai selera,celupkan adonan ke dalam air
lalu gulingkan di tepung panir,gethuk yang sudah di panir bisa disimpan di
freeser untuk ktersediaan,untuk penyajian goreng gethuk hingga kemasan,kedua
membuat brownies kukus ubi, dengan bahan
4 butir telur,120 gram gula pasir,1 sendok
emulsilfer,160 gram tepung terigu protein sedang,60 ml santan kental instan, 60
gram margarin lelelhkan,60 gram ubui,kukuskan dan haluskan,1/4 sendok teh garam,60
gram white cooking chocolate lelehkan, cara membuatnya kocok telur,gula pasir
dan emussilifer sampai meengembang,tambahkan tepung terigu sambil diayak diaduk
rat,masukan campuran
santan,ubi dan
garam sedikit –sedikit diaduk prlahan-lahan,tambahkan margarin aduk
rata,tambahkan coklat masak putih leleh sedikit-sedikit sambil di aduk
perlahan,tuang adonan ubi di loyang 24 x10 x 7 cm yang di oles margarin di atas
kertas roti,kukus 30 menit di atas api sdang sampai matang” terang Ni Ketut
Ponina.
Sementara Ketua Pokja 3 Tim Pnggerak PKK Kabupaten
Madiun Dra Retno Kusumastuti mengatakan
membuat nugget ayam kelor,putu ayu daun kelor,” daun kelor adalah daun di
anggap mistis bagi sebagian orang,padahal daun kelor merupakan superfool dan
bahkan ada yang menobatkan daun kelor
sbagi mega superfool ini benar karena
kandunag daun kelor segar ataupun kering cukup lengkap dan kaya akan zat-zat gizi penting,”
ungkap Ny Suhardi.
Ia menambahkan berharap masyarakt bisa kreatif terus untuk
pengembangan olahan pangan lokal,beragam,beergisi,seimbang dan aman,” kami
dari Pokja 3 tim Penggerak PKK di BST di Desa Kenongorejo
menyajikan bahn dari daun kelor,nanti tiap Desa potensinya lain-lain sesuai
potensi desanya,” jelas Retno
Kusumastuti.(Adv/s.rud).
Posting Komentar