Punya Jargon Kawasan Emas,Bidang Ekonomi dan SDA Bappeda Kabupaten Madiun



     
Kabid Ekonomi dan SDA Bappeda Kab.madiun  Alviantoro,S,STP.M.H
     JAGAD POS,MADIUN.Evaluasi merupakan suatu kegiatan  yang penting dari segi manfaat  sebagai upaya mmperbaiki  dan penyempurnaan program agar dapat mencapai tujuan yang di tetapkan,untuk mewujudkan kegiatan yang menjadikan prioritas  maka Bidang Ekomnomi dan SDA Bappeda Kabupaten Madiun  mengadakan rapat koordinasi monitoring Bidang Ekoniomi SDA,di ikuti OPD (organisasi perangkat daerah) antar lain Dinas Pertanian dan Perikanan,Dinas Ketahan Pangan ,Dinas lingkungan Hidup,Parpora, dan Bagian Perekonomian,selasa 18/12/2018 di ruang Bappeda Kabupaten Madiun. 
     Bidang Ekonomi  dan SDA Bappeda kabupaten Madiun  mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan  teknis rencana pembangunan di pertanian,kehutanan,kelautan dan perikanan,industri,perdagangan,pengembangan dunia usaha dan koperasi usaha mikro,kecil dan menengah,ekonomi kreatif dan kepariwisataan.
    
rapat koordinasi OPD lingkup Pemkab Madiun
    Kepala Bidang Ekonomi Dan SDA Bappeda Kabupten Madiun Alviantoro S,STP,M.H  mengatakan  evaluasi bidang ekonomi dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) kesatuan dalam mewujudkan  visi( terwujudnya Kabupaten Madiun,Aman,Mandiri,Sejahtera dan Beraklak)  misi (mewujudkan rasa aman bagi seluruh masyarakat dan aparatur pemerintah Kabupaten Madiun) ini evaluasi perkembangan pelaksanan mikro ,” contoh pengembangan agropolitan,agro ekonomi dan ekonomi kreatif ,muaranya semuanya ke masyarakat ,” kata Alviantoro,selasa 18/12/2018 di ruang Bappeda.
    Lebih lanjut,bahwa tahun 2019  ada jargon kawasan emas  menjadi satu tujuan kawasan ekonomi berbasis komoditas(kawasan emas) bidang Ekonomi dan SDA Bappeda kabupaten madiun,dimana ada Tumpangsari agropolitan,Gedangsari dan Pilangsaba,sedangkan daerah lain sebagai sporting.
    Ia mengatakan yang jelas embrio sudah ada masing-masing Desa ,minimal produk ungulan  sudah ada  dan meningkat cukup banyak,kawasan emas bisa terlaksana  berkat kerja sama sinergitas,”contoh kopi Kare sudah terurai,yang sekarang kelompok tani mobil lestari di ketuai Marsono  dan pengerak Sumadi kopi Kare mengikuti pestipal,dan itu akan di kembangkan di wilayah kecamatan-kecamatan lainya,” papar Alviantoro.
     Ini evaluasi tahun 2018  berjalan 86 persen minimal sudah ada kegiatan,sedangkan 14 persen kendala alat karena tahun kemarin tahun politik dan yang di hadapi tahun 2019  tahun politik lebih besar,karena ada agenda-agenda tertentu belum 100 persen terlaksana jika Madiun seperti ini,”15 persen gabungan  produksi seperti ini cengkeh,padi,mangga  dan holtikultura
lainya,” ungkapnya Alviantoro.
     Lebih lanjut dengan pola perdagangan online juga bermasalah 15 persen pengaruh juga,dinamika komonikasi ,yang akan kita evaluasi 3 kelembagaan serta pemasaran 1.untuk menciptakan perencanaan evaluasi, 2.sporting perkenalan kelembagaan  dan pemasaran ,” tarjet satu Kecamatan  yang nantinya di munculkan dan dapat meningkatkan perekonomian ,kawasan emas akan muncul di Kabupaten Madiun ,satu kecamatan seluruh sektor,”  terang Alviantoro.(Adv/s.rud).



Related Post



Posting Komentar