![]() |
Kades Nurjadi bersama Muspika Kec.Wungu |
MADIUN,JAGAD POS.Tradisi bersih Desa
yang di sebut sedekah bumi,hakekatnya merupakan metode yang di gunakan warga
masayrakat Desa Pilangrejo Kecamatan
Wungu Kabupaten Madiun Jawa Timur, untuk mempersatu berbagai kelompok dari
setiap perbedaan,hal ini bisa di nyatakan masayrakat Desa Pilangrejo kumpul di
sendang sumur guling,jumat 28/9/2018.
Bersih Desa di Desa Pilangrejo merupakan bagian tradisi
yang secara umum di sebut slamatan(slametan) dan merupakan pesta rakyat
sebagai wujud ungkapan syukur masyarakat Desa Pilangrejo kepada Tuhan maha pencipta.
Sejak pagi berapa warga berkumpul di
sendang sumur guling di Dusun Pilangrejo Krajan menunggu selamatan dan atraksi reog yang
asli dari Dusun Tempel Desa Pilangrejo.
Keunikan muncul saat warga
berbondong-bondong ke sendang sumur
guling sambil membawa tumpeng,” tradisi
selamatan Desa (bersih Desa) di gelar tiap tahun bulan suro,misalkan bulan suro
itu tidak ada jumat legi panitia musyawarah dan di umumkan tiap RT ,ini sebagai salah satu bentuk rasa syukur
kepada Tuhan yang sudah memberikan kecukupan dan ketentraman di Desa
Pilangrejo,” ujar Nurjadi kepala Desa Pilangrejo.
kesenian reog asli Dusun Tempel Desa Pilangrejo |
Lebih lanjut Nurjadi menambahkan setelah selamatan di sendang sumur guling di
Dusun Pilangrejo Krajan setelah jumatan di arak kirab budaya hasil bumi start mulai kantor Desa Pilangrejo
menuju gunung kendil,”start di kantor Desa Pilangrejo menuju gunung kendil
sekitar kurang lebih 1 kilo meter,harapanya dengan bersih Desa warga Desa
Polangrejo bisa rukun damai,dan
mudah-muhan dengan kirab tiap tahun membawa berkah,”ungkap kepala Desa
Pilangrejo Nurjadi.
Ia menambahkan bersih Desa bukan musrik yang penting tetap
ke Alloh,dalam berdo’a minta kepada
Alloh semoga Desa Pilangrejo ayem tentrem jauhkan dari mala petaka,”puji syukur
kepada Alloh SWT ,karena bersih Desa uri-uri adat jawa,manfaatnya untuk
keslamatan masyarakat bisa kumpul dan membawa berkat,untuk keslamatan anak turun kita juga
selamat warga Desa Pilangrejo,” ungkap Nurjadi.
Sementara Kepala Dusun Tempel Desa pilangrejo,Bambang pelatih
reog mengatakan merasa bangga karena
bisa memperdayakan warganya dengan seni reog bisa meramaikan bersih Desa ,”
mula-mula arisan terus punya ide buat kesenian reog,akirnya warga Dusun Tempel serkilaran per RT itupun mendadak,sekarang ada
15 orang yang latihan mulai TK,SD dan SMP,seni reog sendiri sudah di sewa ke
Jombang dan Kanigoro,” ungkap Bambang.
Kades Nurjadi bersama perangkat dan babinkamtibmas |
Kasun Dondong Budiono juga menambahkan
setelah jumatan gunungan hasil bumi di
bawa dari kantor Desa ke Dusun Dodong gunung kendil kuarng lebih 400 meter baru
di pangul warga gununganya,” bersih Desa merupakan tradisi turun temurun dalam
kebudayaan masyarakat Desa Pilangrejo,ritual bersih Desa merupakan wujud
bersatunya manusia dengan alam, gunung kendil adalah hutan rakyak milik warga
di sekitar di tanami pohon jati,juga ada lapangan tembak milik TNI Kodim
sekitar luas 1 hektaran,untuk Dusun Dodong petani sekitar 30 % ,karena di
katagorikan petani kriterianya punya
lahan 5 kotak(1 bau) sama dengan 7000 meter persegi,” terangnya.
Pelestarian ritual bersih Desa,ritual
hajat di lakukan sebagai langkah untuk terus mempertahankan tradisi turun
temurun di terima warga Desa Pilangrejo .
Hadir dalam bersih Desa Muspika Kecamatan Wungu, Camat Wungu,Kapolsek,Danramil ,undangan lainya serta masyarakat Desa Pilangrejo. (s.rud).
Posting Komentar