KIRAB BUDAYA JADI AJANG PROMOSI YANG MERUPAKAN WISATA RELIGI DESA DURENAN






Kades Purnomo tengah baju hitam
     MADIUN,JAGAD POS. Ratusan masyarakat Desa Durenan Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun Jawa Timur,memadati perempatan jalan Dusun Durenan , membawa gunungan  merupakan  rangkaian kirab budaya rutin tiap tahun di lakukan tanda syukur warga atas rejeki yang melimpah, Kamis 27/9/2018.
      Mereka hendak menyaksikan  kirab budaya di ikuti Pemerintah Desa Durenan  mulai  Kepala Desa dan Perangkat Desanya,sesepuh  desa,pemuda Desa Durenan yang memikul hasil bumi berupa sayur dan buah-buhan hasil  bumi, tumpeng rubyang hasil bumi,yang menampilkan pakaian kerajaan jaman dulu ,pakaian prajurit,senopati, yang mengangkat cikal bakal Desa Durenan.
kirab para prajurit
      Adapun rute kirab budaya di mulai dari start PAUD kemudian ke sendang Purwo terakir di rumah Kepala Dusun Durenan.
      Kepala Desa Durenan Purnomo  mengatakan,kegiatan  kirab budaya di adakan tiap tahun,” selain  itu kirab budaya  ini di lakukan,untuk nguri-nguri tradisi  budaya jawa dan meningkatkan pariwisata Desa Durenan,”   ujar Kades Purnomo. 
Camat,Danramil,Kapolsek gemarang dan para tamu undangan
     Dikatakan Purnomo kegiatan  kirab budaya juga wujud melestarikan budaya dan menujukan masyarakat,” dengan di kemas wisata religi yang selama ini melekat sejarah Ki Ageng Purwo, warga  mengenal dayangnya  Suko Branti  yang sebenarnya Ki Ageng Pasopati dengan panca indra ke enam ada  ada peperangan para wali  pada waktu itu belum Desa Durenan tapi walirang (wali berperang), itu  berhentinya ada kledek  ngamen lalu mereka joget-joget akirnya bercinta berubah nama Suko Branti ( suko itu seneng,branti katresnan), “ tambahnya.
     Lebih lanjut Purnomo menambahkan  rutin tiap tahun kita lakukan,itu bentuk pariwisata religi  karena sesuai  dengan anjuran pemerintah pusat didalamnya ada pemerdayaan, di dukung  masyarakat kreatif pada kirab budaya,” kemasan pariwisat religi,di situ tradisi  budaya,karena di dusun Durenan ini  ada sendang  Purwo nanti di ambil airnya di masak besuk di arak,makanya kirab budaya  ada sesepuh,dayang-dayang,prajurit dan senopati,itu merupakan sejarah Desa Durenan,” ucap Purnomo.
saat menarikan prahmen
      Acara di hadiri  Camat gemarang,kapolsek Gemarang,Danramil  dan tamu undangan serta masyarakat desa Durenan dan sekitanya.(s.rud).

Related Post



Posting Komentar